Saturday, April 9, 2011
Oral
Artikel mengenai seks oral ini saya ambil dari wikipedia berbahasa inggris dengan risiko terkena "Google Sand Box", demi pembaca, hal itu kurang saya pedulikan. Untuk itu, selamat membaca.
Pengertian dan Prevalensi Seks Oral
Seks oral ialah aktivitas seksual yang melibatkan perangsangan alat vital/kelamin pasangan seks dengan menggunakan mulut, lidah, gigi, ataupun tenggorokan. Perangsangan secara oral pada bagian tubuh lain (misalnya wajah dan bibir; ciuman, dada; jilatan) bukan merupakan seks oral.
Seks oral mungkin dipraktekkan pada setiap kegiatan/orientasi seks. Dalam konteks heteroseksual, seks oral dilakukan oleh beberapa pasangan sebagai salah satu metode kontrasepsi dan mungkin dipilih sebagai salah satu alternatif terbaik untuk berhubungan seksual. Seks oral bukanlah cara yang efektif untuk mencegah penyakit menular seksual (PMS), meskipun prevalensi terjadinya penyebaran PMS kian sedikit setelah cara ini banyak diberlakukan. Di sisi lain, seks oral banyak direkomendasikan sebagai metode seks yang lebih aman (bukan paling aman).
Suatu studi yang dipalorkan oleh National Center for Health Statistics, September 2005, dengan subjek studi >12000 orang Amerika yang berumur 15-44 tahun, menghasilkan data bahwa lebih dari setengah orang amerika usia remaja pernah melakukan seks oral. Ketika beberapa headline menginterpretasikan studi ini sebagai bukti bahwa seks oral di kalangan remaja kian meningkat, studi ini ialah studi komprehensif pertama yang bertujuan untuk mengetahui tentang prevalensi seks oral.
Seks oral, sama halnya dengan masturbasi dan teknik perangsangan seksual lainnya, bukan dianggap sebagai seks yang sebenarnya, seperti koitus (hubungan seksual) dengan penetrasi alat kelamin. Oleh karena itu, seks oral banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin keperawanan/keperjakaannya menghilang.
Macam-Macam Seks Oral
Face sitting ialah jenis seks oral dimana "penerima" dalam posisi duduk di atas wajah "pemberi", dengan aktivitas seks berupa jilatan dari pemberi ke organ genitalia penerima.
Sixty-nine position ialah jenis seks oral dimana kedua pasangan secara bersama-sama memberikan seks oral satu-sama lain dengan posisi menyerupai angka "69".
Autofellatio ialah suatu variasi yang mungkin tapi jarang, yaitu memberikan rangsangan pada alat genital sendiri dengan menggunakan mulut. Jenis seks oral ini mungkin bisa dilakukan oleh wanita yang memiliki tulang punggung dan leher yang sangat lentur.
Spitting dan atau swallowing ialah menelan cairan ejakulat (mani) sehingga memberikan rangsangan dan sensasi seks yang berbeda.
Gangsuck/blowbang/lineup ialah seks oral yang dilakukan oleh satu wanita pada banyak pria. Biasanya suatu ritual yang disebut bukkake (mandi mani banyak pria) dan gokkun (minum mani banyak pria) dilakukan setelah gangsuck dilakukan, meskipun tidak selalu.
Cunnilingus ialah aktivitas seks oral yang bertujuan merangsang organ genitalia (vagina).
Fellatio ialah aktivitas seks oral yang bertujuan merangsang organ vital pria (penis).
Risiko Terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS)
Klamidia, human papillomavirus (HPV), gonorrhea, herpes, hepatitis, dan PMS lain termasuk HIV dapat ditularkan melalui seks oral. Oleh karena risiko penularan HIV melalui seks oral belum begitu diketahui, risiko penularan HIV via oral dinilai lebih berisiko rendah ketimbang metode seks lain. Bentuk risiko penularan melalui seks oral yang paling diketahui ialah terjadinya infeksi meskipun risikonya lebih kecil daripada seks melalui anal ataupun seks melalui vaginal.
Jika partner penerima mempunyai luka terbuka pada area genitalia (organ kewanitaannya), maka risiko penularan makin besar terjadi. Begitupun jika partner pemberi memiliki luka pada gusinya, maka risiko penularan juga makin besar terjadi.
Kaitannya dengan HPV dan Kanker Oral
Pada tahun 2005, penelitian di Universitas Malmo, Swedia, menghasilkan data bahwa seks oral yang tidak terproteksi (tidak aman) oleh "pemberi" pada "penerima" yang terinfeksi HPV (human papillomavirus), akan meningkatkan kejadian terjadinya kanker mulut pada pemberi seks oral.
Pencegahan Penularan Penyakit
Di Amerika Serikat, berdasarkan FDA (Food and Drug Administration), tidak ada metode pelindung yang efektif untuk mencegah penularan berbagai penyakit menular melalui seks oral. Sejauh ini, masih kondom ataupun dental dam yang dinilai cukup melindungi berbagai penularan penyakit terkait seks oral.
Sekian, artikel ini saya tulis, tidak bermotovasi untuk berbicara tentang pornografi karena substansi dalam artikel ini ialah berdasarkan landasan-landasan ilmiah. Artikel ini juga hanya sebagian kecil dari artikel aslinya yang ada di wikipedia dengan kata kunci "Oral Sex" dimana kita ketahui bahwa artikel di dalam wikipedia ialah artikel yang sangat menjaga norma-norma ilmiah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment