Rahasia Mengapa huruf 'Ya' (yg berarti, wahai) Tidak Digunakan Setiap Doa
ما هو السر في حذف "يا" النداء قبل الدعاء في القرآن؟
Rahasia mengapa huruf 'Ya' (yg berarti, wahai) tidak digunakan dlm setiap doa yg ada dlm Al-Qur'an..!
تأمل الآيات :
Rahasia mengapa huruf 'Ya' (yg berarti, wahai) tidak digunakan dlm setiap doa yg ada dlm Al-Qur'an..!
تأمل الآيات :
Perhatikan ayat2 berikut..!
(ربِ أرني أنظر إليك)
Tuhanku.. perkenankanlah aku melihatMu..!
(ربنا أفرغ علينا صبرا)
Tuhan kami.. limpahkanlah kesabaran atas kami..!
(ربِ لا تذرني فردا)
Tuhanku.. janganlah Engkau biarkan aku seorang diri..!
(ربِ إن ابني من أهلي)
Tuhanku.. sesungguhnya putraku adalah bagian dari keluargaku.
( رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين )
Tuhanku.. ampunilah dan kasihilah..! Sesungguhnya Engkau sebaik-baik Dzat Yg Maha Mengasihi
( رب ابن لي عندك بيتا في الجنة )
Tuhanku.. bangunkanlah untuku di sisiMu sebuah rumah di surga..!
(ربنا لاتزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا)
Tuhan kami..! Janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau berikan hidayah pd kami..!
( رب إني مسني الضر وأنت أرحم الراحمين )
Tuhanku.. sesungguhnya kemudharatan telah menimpaku dan Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yg Maha Mengasihi
ففي مواطن الدعاء لم يرد في القرآن العظيم نداء الله تعالى بحرف المنادى " يا " قبل (رب) البتة ، وإنما حذفت في كل القرآن .
Dalam setiap ayat yg bermakna doa kpd Allah, tidak satu pun yg di awali dengan hurup 'Ya' (yg berarti wahai) sbg bentuk seruan
MENGAPA DEMIKIAN ?!
والسر البلاغي في ذلك :
Rahasia dibalik keindahan bahasa dlm doa2 itu adalah;
أن ( يا ) النداء تستعمل لنداء البعيد ،
Bahwa hurup 'Ya' (wahai) adalah kata seru, yg hanya digunakan untuk memanggil seseorang yg jauh,
والله تعالى أقرب لعبده من حبل الوريد،
Sedang Allah swt. lebih dekat pd hamba-Nya dari urat nadinya sendiri,
فكان مقتضى البلاغة حذفها.
Karena itulah.. sdh menjadi keharusan dlm ilmu balaghah, untuk meniadakannya.
قال تعالى: "ونحن أقرب إليه من حبل الوريد"
Allah berfirman, "dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat nadinya sendiri"
قال تعالى: (واذا سألك عبادي عني فإني قريب)
Allah jg berfirman, "dan bila hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad saw.) tentang Aku, maka seaungguhnya Aku sangat dekat"
فهل علمت الآن قرب من تدعوه؟!
Tahukah engkau sekarang betapa dekat Dzat (Allah) yg selama ini engkau berdoa kepadaNya?!
قال تعالـى {وَاسجُدْ وَاقتَرب}"
Allah berfirman, "maka sujudlah.. dan mendekatlah..!"
لستَ بحاجة للسَّفر لتقترب إليه،
Engkau tidak harus pergi untuk mendekatkan diri kepadaNya,
ولا يُشترط أن يكون صوتك عذباً،
Suaramu pun tidak dituntut merdu,
فقط [ اسجد ] تكن بين يديه،
Cukup bagimu untuk bersujud, maka engkau sudah berada di hadapanNya,
ثم اسألهُ ما تشاء..
Lalu.. mintalah kepadaNya apa yg engkau kehendaki..!
Silahkan dishare
(ربِ أرني أنظر إليك)
Tuhanku.. perkenankanlah aku melihatMu..!
(ربنا أفرغ علينا صبرا)
Tuhan kami.. limpahkanlah kesabaran atas kami..!
(ربِ لا تذرني فردا)
Tuhanku.. janganlah Engkau biarkan aku seorang diri..!
(ربِ إن ابني من أهلي)
Tuhanku.. sesungguhnya putraku adalah bagian dari keluargaku.
( رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين )
Tuhanku.. ampunilah dan kasihilah..! Sesungguhnya Engkau sebaik-baik Dzat Yg Maha Mengasihi
( رب ابن لي عندك بيتا في الجنة )
Tuhanku.. bangunkanlah untuku di sisiMu sebuah rumah di surga..!
(ربنا لاتزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا)
Tuhan kami..! Janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau berikan hidayah pd kami..!
( رب إني مسني الضر وأنت أرحم الراحمين )
Tuhanku.. sesungguhnya kemudharatan telah menimpaku dan Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yg Maha Mengasihi
ففي مواطن الدعاء لم يرد في القرآن العظيم نداء الله تعالى بحرف المنادى " يا " قبل (رب) البتة ، وإنما حذفت في كل القرآن .
Dalam setiap ayat yg bermakna doa kpd Allah, tidak satu pun yg di awali dengan hurup 'Ya' (yg berarti wahai) sbg bentuk seruan
MENGAPA DEMIKIAN ?!
والسر البلاغي في ذلك :
Rahasia dibalik keindahan bahasa dlm doa2 itu adalah;
أن ( يا ) النداء تستعمل لنداء البعيد ،
Bahwa hurup 'Ya' (wahai) adalah kata seru, yg hanya digunakan untuk memanggil seseorang yg jauh,
والله تعالى أقرب لعبده من حبل الوريد،
Sedang Allah swt. lebih dekat pd hamba-Nya dari urat nadinya sendiri,
فكان مقتضى البلاغة حذفها.
Karena itulah.. sdh menjadi keharusan dlm ilmu balaghah, untuk meniadakannya.
قال تعالى: "ونحن أقرب إليه من حبل الوريد"
Allah berfirman, "dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat nadinya sendiri"
قال تعالى: (واذا سألك عبادي عني فإني قريب)
Allah jg berfirman, "dan bila hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad saw.) tentang Aku, maka seaungguhnya Aku sangat dekat"
فهل علمت الآن قرب من تدعوه؟!
Tahukah engkau sekarang betapa dekat Dzat (Allah) yg selama ini engkau berdoa kepadaNya?!
قال تعالـى {وَاسجُدْ وَاقتَرب}"
Allah berfirman, "maka sujudlah.. dan mendekatlah..!"
لستَ بحاجة للسَّفر لتقترب إليه،
Engkau tidak harus pergi untuk mendekatkan diri kepadaNya,
ولا يُشترط أن يكون صوتك عذباً،
Suaramu pun tidak dituntut merdu,
فقط [ اسجد ] تكن بين يديه،
Cukup bagimu untuk bersujud, maka engkau sudah berada di hadapanNya,
ثم اسألهُ ما تشاء..
Lalu.. mintalah kepadaNya apa yg engkau kehendaki..!
Silahkan dishare
No comments:
Post a Comment